Penemuan AntiBoitk Pada Hidung Manusia Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature itu mengungkap sudah lama memperkirakan galat satu senjata yg digunakan bakteri buat berperang ialah antibiotik.
Obat yg didapatkan bernama Lugdunin inovasi baru mereka, para peneliti mengatakan itu artinya contoh pertama yg diketahui dari sebuah kelas baru antibiotik Peptida. Lugdunin diproduksi oleh lubang hidung yang tinggal bakteri Staphylococcus lugdunensis (S. Lugdunensis).
Pada percobaan menggunakan tikus, tim Peschel membagikan beliau mampu secara efektif mengobati infeksi kulit yg ditimbulkan sang bakteri Staphylococcus aureus (S. Aureus), yg dapat menyebabkan infeksi serius serta superbug.
Mereka juga menemukan lugdunin efektif terhadap banyak sekali dianggap bakteri gr-positif, termasuk strain methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Para peneliti kemudian menganalisis penyeka hidung asal 187 pasien tempat tinggal sakit dan menemukan bahwa pada mereka yg mempunyai bakteri S. Lugdunensis di hidung mereka, hanya lima,9% pula memendam potensi bakteri menular S. Aureus
namun begitu tim Peschel menekankan bahwa penelitian ini baru tahap awal dan tim akan membutuhkan bertahun-tahun untuk melakukan uji coba, idealnya dengan perusahaan farmasi, sebelum potensi obat antibiotik bisa diterapkan pada pasien, demikian lansir Reuters.
Info Menarik Lainya
Fitur Ungulan Samsung Galaxy Note 7
Cara Mendapatkan Ratusan Pokemon Tanpa Keluar Rumah
LG V20 di jadwalkan rilis 6 September
Xiaomi Redmi 3S Prime Di Luncurkan di India
Iris Scanner Teknologi Terbaru Samsung
Obat yg didapatkan bernama Lugdunin inovasi baru mereka, para peneliti mengatakan itu artinya contoh pertama yg diketahui dari sebuah kelas baru antibiotik Peptida. Lugdunin diproduksi oleh lubang hidung yang tinggal bakteri Staphylococcus lugdunensis (S. Lugdunensis).
Penemuan AntiBoitk Pada Hidung Manusia
Pada percobaan menggunakan tikus, tim Peschel membagikan beliau mampu secara efektif mengobati infeksi kulit yg ditimbulkan sang bakteri Staphylococcus aureus (S. Aureus), yg dapat menyebabkan infeksi serius serta superbug.
Mereka juga menemukan lugdunin efektif terhadap banyak sekali dianggap bakteri gr-positif, termasuk strain methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Para peneliti kemudian menganalisis penyeka hidung asal 187 pasien tempat tinggal sakit dan menemukan bahwa pada mereka yg mempunyai bakteri S. Lugdunensis di hidung mereka, hanya lima,9% pula memendam potensi bakteri menular S. Aureus
namun begitu tim Peschel menekankan bahwa penelitian ini baru tahap awal dan tim akan membutuhkan bertahun-tahun untuk melakukan uji coba, idealnya dengan perusahaan farmasi, sebelum potensi obat antibiotik bisa diterapkan pada pasien, demikian lansir Reuters.
Info Menarik Lainya
Fitur Ungulan Samsung Galaxy Note 7
Cara Mendapatkan Ratusan Pokemon Tanpa Keluar Rumah
LG V20 di jadwalkan rilis 6 September
Xiaomi Redmi 3S Prime Di Luncurkan di India
Iris Scanner Teknologi Terbaru Samsung
EmoticonEmoticon