Pemusnahan Masal Penguna Bot Pokemon GO Kebijakan baru Niantic melakukan pemblokiran permanen terhadap setiap pemain yang pernah atau sedang melakukan kecurangan pada game Pokemon Go, telah memakan "banyak korban" dan terpaksa diambil demi asas keadilan.
Perdebatan soal metode blokir yg ditetapkan Niantic pun ada ke permukaan. Ada yang mengatakan pemblokiran berdasarkan di pelacakan alamat internet protokol (IP Address), sesuai akun, dan jua perangkat.
Keinginan buat menguji tarung monster-monster terkuat yg dimiliki, serta ambisi menguasai Pokegym, ialah alasan terbanyak yang ditemukan, ketika bertanya kepada sejumlah asal yg menyurangi Pokemon Go.
Niantic pada dasarnya melacak setiap riwayat pemain Pokemon Go. Jika ditemukan keganjilan, perusahaan pimpinan John Hanke itu akan melakukan evaluasi serta mengambil sikap blokir.
Pemblokiran bisa dilakukan Bila pemain tertangkap memalsukan lokasi, memakai emulator, melakukan modifikasi peranti lunak secara tidak resmi, atau mengakses sistem Pokemon Go secara ilegal, serta termasuk menggunakan peranti lunak pihak ketiga.
Pengguna lain bernama Richard Bara (28), sudah memainkan Pokemon Go sejak permainan itu dirilis pertama kali. Untuk mengunduhnya pada iPhone kala itu dia memakai akun Apple ID buat kawasan Australia.
Richard terbilang rajin memainkan Pokemon Go sebab pada tempatnya bekerja, sebuah pusat perbelanjaan pada Senayan, banyak terdapat Pokestop (kawasan buat mengumpulkan indera berburu monster) yang saban hari ditaburi umpan atau lure module.
Sekitar 2 pekan kemudian ia merasa lambat naik level, serta menentukan buat gunakan peranti lunak pihak ketiga bernama Pokecrot yg disebutnya sukses meningkatkan kecepatan kenaikan level berasal 28 sampai 31.
Beberapa hari lalu, belum masuk level 32, Richard mengatakan akun Pokemon Go miliknya tidak mampu menarik data-data asal server Niantic, alias blokir permanen.
Aksi pemblokiran yang dilakukan Niantic ini tidak menghasilkan Richard putus harapan. Beliau membentuk akun baru buat main Pokemon Go, serta memakai peranti lunak lain buat berlaku curang, namun diblokir lagi. Akun ketiganya juga telah diblokir di 17 Agustus lalu.
Niantic hingga sekarang belum menyebutkan metode apa yg mereka gunakan pada melakukan pemblokiran. Sejumlah pengguna bahkan sengaja melakukan berbagai kecurangan, untuk mengetahui dan mengungkap metode yang dipakai Niantic.
Niantic tentu saja tidak tinggal diam atas "gangguan" dari ahli pemrogram komputer yg menyediakan alat curang Pokemon Go. Permintaan buat berhenti menipu permainan sudah disuratkan, tetapi kenyataannya proses "kejar-kejaran" antara Niantic serta gerombolan peretas tersebut tidak berhenti sampai di sini.
Terdapat saja peretas yg berhasil memecahkan sepotong kode pemrograman Pokemon Go buat diintegrasikan pada sebuah bot curang. Ada jua pemain yg memakainya demi menerima banyak Pokemon, melakukan evolusi monster, dan jadi penguasa pada sebuah Pokegym.
Di sisi lain, masih ada orang pada luar sana yang menikmati perjalanan mencari Pokemon kendati level ala kadarnya, combat power koleksi monster masih recehan, dan percaya monster andalan bisa pulih Bila kalah bertarung.
Dalam syarat serta ketentuan baru yg didesain Niantic, perusahaan itu menulis bahwa "cara yang curang, sayangnya, dibatasi sang khayalan orang yg berlaku curang."
Menarik lainnya
Waspada Spambot Facebook dan Cara mengatasinya
Huawei Kalahkan Xiaomi DI China
Inilah bocoran 4 Android Nokia Terbaru
Cara Mudah Unlock Bootloader Mi4c tanpa Unlock Code
Tips UBL Xioami MI4C Supaya Tidak Stuck
Cara Mengatasi MI4C Bootloop Tanpa UBL
Cara Mudah Flash Windows 10 Mobile MI4
Perdebatan soal metode blokir yg ditetapkan Niantic pun ada ke permukaan. Ada yang mengatakan pemblokiran berdasarkan di pelacakan alamat internet protokol (IP Address), sesuai akun, dan jua perangkat.
Pengguna Bot Pokemon GO di Blokir Secara Masal
Keinginan buat menguji tarung monster-monster terkuat yg dimiliki, serta ambisi menguasai Pokegym, ialah alasan terbanyak yang ditemukan, ketika bertanya kepada sejumlah asal yg menyurangi Pokemon Go.
"Masa-masa buat jalan mencari Pokemon serta mampir ke Pokestop sudah lewat," istilah Adi Rahman (32) yg menentukan bikin akun baru Pokemon Go selesainya akun pertamanya diblokir permanen.
Niantic pada dasarnya melacak setiap riwayat pemain Pokemon Go. Jika ditemukan keganjilan, perusahaan pimpinan John Hanke itu akan melakukan evaluasi serta mengambil sikap blokir.
Pemblokiran bisa dilakukan Bila pemain tertangkap memalsukan lokasi, memakai emulator, melakukan modifikasi peranti lunak secara tidak resmi, atau mengakses sistem Pokemon Go secara ilegal, serta termasuk menggunakan peranti lunak pihak ketiga.
Pengguna lain bernama Richard Bara (28), sudah memainkan Pokemon Go sejak permainan itu dirilis pertama kali. Untuk mengunduhnya pada iPhone kala itu dia memakai akun Apple ID buat kawasan Australia.
Tak ada Ampun Bagi Pengguna Bot Pokemon GO
Richard terbilang rajin memainkan Pokemon Go sebab pada tempatnya bekerja, sebuah pusat perbelanjaan pada Senayan, banyak terdapat Pokestop (kawasan buat mengumpulkan indera berburu monster) yang saban hari ditaburi umpan atau lure module.
Sekitar 2 pekan kemudian ia merasa lambat naik level, serta menentukan buat gunakan peranti lunak pihak ketiga bernama Pokecrot yg disebutnya sukses meningkatkan kecepatan kenaikan level berasal 28 sampai 31.
Beberapa hari lalu, belum masuk level 32, Richard mengatakan akun Pokemon Go miliknya tidak mampu menarik data-data asal server Niantic, alias blokir permanen.
Aksi pemblokiran yang dilakukan Niantic ini tidak menghasilkan Richard putus harapan. Beliau membentuk akun baru buat main Pokemon Go, serta memakai peranti lunak lain buat berlaku curang, namun diblokir lagi. Akun ketiganya juga telah diblokir di 17 Agustus lalu.
“Kami akan terus bekerja sama dengan Anda semua buat menaikkan kualitas gameplay, termasuk meningkatkan secara optimal yg sedang berlangsung dan mencari cara terbaik di sistem anti-curang kami,” tulis Niantic.
Niantic hingga sekarang belum menyebutkan metode apa yg mereka gunakan pada melakukan pemblokiran. Sejumlah pengguna bahkan sengaja melakukan berbagai kecurangan, untuk mengetahui dan mengungkap metode yang dipakai Niantic.
Niantic tentu saja tidak tinggal diam atas "gangguan" dari ahli pemrogram komputer yg menyediakan alat curang Pokemon Go. Permintaan buat berhenti menipu permainan sudah disuratkan, tetapi kenyataannya proses "kejar-kejaran" antara Niantic serta gerombolan peretas tersebut tidak berhenti sampai di sini.
Pengguna BOT Pokemon GO di Baned Permanen
Terdapat saja peretas yg berhasil memecahkan sepotong kode pemrograman Pokemon Go buat diintegrasikan pada sebuah bot curang. Ada jua pemain yg memakainya demi menerima banyak Pokemon, melakukan evolusi monster, dan jadi penguasa pada sebuah Pokegym.
Di sisi lain, masih ada orang pada luar sana yang menikmati perjalanan mencari Pokemon kendati level ala kadarnya, combat power koleksi monster masih recehan, dan percaya monster andalan bisa pulih Bila kalah bertarung.
Dalam syarat serta ketentuan baru yg didesain Niantic, perusahaan itu menulis bahwa "cara yang curang, sayangnya, dibatasi sang khayalan orang yg berlaku curang."
“Jangan lakukan itu. Bermain yg adil,” pinta Niantic
Menarik lainnya
Waspada Spambot Facebook dan Cara mengatasinya
Huawei Kalahkan Xiaomi DI China
Inilah bocoran 4 Android Nokia Terbaru
Cara Mudah Unlock Bootloader Mi4c tanpa Unlock Code
Tips UBL Xioami MI4C Supaya Tidak Stuck
Cara Mengatasi MI4C Bootloop Tanpa UBL
Cara Mudah Flash Windows 10 Mobile MI4
EmoticonEmoticon