Sabtu, 18 Maret 2017

Raja Salman Berikan 866 Triliun Rupiah ke China, Berani Tuduh Antek Komunis?

Tags

Jokowi kerjasama dengan cina di tuduh antek komunis, bagaimana dengan raja salman? Raja Salman saat ini tengah berada di China sebagai bagian dari tur Kerajaan Arab Saudi ke beberapa negara. Di Beijing, Raja menandatangani kerja sama bernilai miliaran dolar AS dengan China.

Diberitakan Reuters yang mengutip sumber diplomat China, Raja Salman pada Kamis (16/3) menandatangani nota kesepahaman dan surat kesepakatan bisnis yang bernilai sekitar 65 miliar dolar AS / 866 Triliun Rupiah dengan pemerintah Beijing.

Raja Salman Berikan 866 Triliun Rupiah ke China, Berani Tuduh Antek Komunis?

Menurut Wakil Menteri Luar negeri China, Zhang Ming, kesepakatan kerja sama kedua negara meliputi sektor energi, antariksa dan kesepakatan investasi di berbagai bidang.
Berbagai kerja sama di sektor non-minyak ini disebut sebagai bagian dari upaya Saudi untuk lepas dari ketergantungan terhadap minyak. Dalam visinya tahun 2030, Saudi akan memiliki banyak sektor lain, termasuk investasi di beberapa negara, untuk mengantisipasi turunnya produksi minyak.

Raja Salman Berikan 866 Triliun Rupiah ke China, Berani Tuduh Antek Komunis?

Raja Salman menyambangi China setelah sebelumnya berkeliling ke Malaysia, Indonesia, Brunei dan Jepang.
China sendiri sangat bergantung kepada Timur Tengah dalam hal pasokan minyak. China telah menjadi mitra dagang terbesar Saudi sejak tahun 2015. Selain itu, Saudi adalah pemasok utama minyak mentah bagi China yang industrinya tengah berkembang pesat.

Raja Salman Berikan 866 Triliun Rupiah ke China, Berani Tuduh Antek Komunis?

Ini adalah kunjungan pertama Raja Salman ke China sejak bertakhta tahun 2015 setelah Raja Abdullah wafat. Rencananya Raja Salman akan berada di China selama tiga hari sebelum berangkat ke negara berikutnya. Presiden China Xi Jinping mengatakan kunjungan Raja Salman menunjukkan pentingnya hubungan kedua negara.


"Kunjungan ini akan meningkatkan kualitas hubungan kedua negara dan membuka banyak peluang baru," ujar Xi.


EmoticonEmoticon